Aku hidup di masa yang aku benci
Yang menjadi masa yang menyenangkan bagi manusia lainnya
Dimana manusia menjadi sangat bodoh dan tak peduli pada alam sekitarnya
Matahari yang dulu begitu hangat membelaiku dengan sinarnya
Kini terasa sangat panas dan membakar kulitku
Di gunung, di lembah dan di antara bukit tinggi menjulang
Tak lagi dingin dan menyejukkan hati
Hutan yang dulu hijau asri tempatku berteduh
Kini telah tandus dan pohonnya tak lagi tumbuh
Pantai yang dulu tempat bermain menyenangkan bagiku
Dengan ombak biru dan pasir putihnya yang berkilauan
Kini penuh dengan sampah dan bau busuk menyengat
Udara yang dulu begitu segar dalam hirupanku
Kini terasa menyesakkan dadaku
Dan mata air yang dulu jernih mengalir sepanjang sungai
Kini telah tercemar dan terasa gatal bagi tubuhku
Kebodohan apa lagi yang kan manusia lakukan?
Demi dalih agama dan kehormatan kau menyerang negeriku
Membunuh saudara – saudaraku
Dan membuat anak-anak menjadi yatim dan perempuan menjadi janda
Mencemari air dengan darah saudaraku
Dan membiarkan tubuhnya busuk menyebarkan penyakit
Nyawa manusia menjadi begitu tak berharga di matamu
Mengapa kautinggalkan anak istrimu demi mengejar kematian di negeri jauh?
Demi kepentingan mereka yang membeli kehormatan dengan darahmu
Dan derajat tinggi dengan kesedihan ibumu
Sungguh, kebodohan apa lagi yang kan manusia lakukan?
NB: pemikiran & renungan gw tentang global warming akibat ulah manusia, secara perlahan tapi pasti, mereka telah menghancurkan masa depan (anak cucu) mereka sendiri. Akankah penyesalan selalu datang terlambat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar