Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena keinginan aku mencinta dan cinta yang menjadi hak-Mu
Aku selalu sibuk mengingat-Mu dan melupakan selain-Mu
Itulah cinta karena keinginan aku mencinta
Penyingkapan segala takbir oleh-Mu sehingga aku dapat melihat-Mu
Itulah cinta yang menjadi hak-Mu
Aku tidak berhak mendapat pujian atas kedua cinta itu
Tetapi hanya bagi-Mulah segala puji atas kedua cinta itu
Aku beribadah kepada Allah SWT bukan karena takut api neraka dan bukan juga karena mengharapkan surga
Jika aku beribadah kepada-Nya karena takut kepada neraka atau karena mengharapkan surga
Maka aku tidak ubahnya sebagai sahaya tak tahu diri
Yang hanya mau bekerja di kala takut
Padahal, aku beribadah kepada-Nya karena mencintai dan merindukan-Nya
____________________________________________________________
Cinta itu kehidupan
Matilah dengan membawa cinta
Hakmu itu bernama kematian dan memperoleh ampunan
Siapa yang tidak mati dalam cinta-Nya
Ia tidak hidup dengan cinta-Nya
Madu tidak akan di peroleh
Jika tidak ada usaha untuk mencari
Katakanlah...
Kepada orang-orang yang mendahuluiku
Kepada orang-orang yang menyusulku
Kepada orang-orang yang menyaksikan berbagai kesedihanku
Ambillah
Teladanilah diriku
Dengarkanlah ucapanku !
____________________________________________________________
Allah telah membagikan karunia kepada para hamba-Nya
Orang yang jatuh cinta mendendangkan rasa cintanya
Orang yang hatinya bersih bertasbih
Demi Allah
Tasbih itu ibadah terbaik
Ini bagi orang-orang yang tekun beribadah
Tasbih layak dilakukan oleh semua orang
__________________________________________________________
Wahai Teman bicaraku
Tenteramkanlah jiwaku di Mekah
Tentu bila Engkau hendak membahagiakanku
Di sana aku merasa terhibur
Di sana mikraj kesucian dan maqamku
Di sana maqam dan fath tampak
Apakah cahaya kilat tampak terang dengan mengkilap?
Ataukah di bebukitan Najd aku dapat menyaksikan pelita?
___________________________________________________________
Wahai penunggang unta yang kuat!
Kamu akan selamat dari kebinasaan
Bila kamu telah menyeberangi kesedihan
Atau kamu telah menempuh jarak yang sangat panjang
Dan telah melewati kebun pohon siwak
Datanglah ke suatu lembah yang menebarkan harum semerbak
Sampaikanlah salamku kepada penghuni di sana
Katakan........
Aku meninggalkan lembah
Aku meninggalkan mereka semua dalam keadaan sangat dahaga
Demi Mekah...
Demi maqam Ibrahim
Demi orang yang mengunjungi baitullah al-haram dengan mengucapkan talbiyah
Ketika angin timur mendoyongkan pohon ruba
Angin itu membawa hadiah dari kalian berupa kebahagiaan
_____________________________________________________________
Aku segera datang
Kepada setiap hati yang sibuk dengan cinta
Kepada setiap lisan yang senantiasa mengucapkan kata cinta
Kepada setiap pendengaran yang tidak mendengarkan cacian
Kepada setiap pelupuk mata yang tidak mau pejam
Tidak ada cinta yang tidak membangkitkan gelora
Tidak ada cinta yang tidak memendam kerinduan
Siksalah dirimu sesukamu
Niscaya kamu akan mendapatkan kekasih yang paling setia
Niscaya kamu akan mendapatkan kekasih yang gembira
Melakukan segala sesuatu yang kamu sukai
Habisilah sisa rohmu
Tiada berguna suatu cinta
Bila ia masih berada bersama roh
___________________________________________________________
Setiap anggota badanku dapat melihat-Nya
Meski Ia tak hadir di sisiku dalam setiap zat yang halus lembut,jernih, dan bahagia
Dalam nada kecapi dan seruling yang merdu
Berbaur menyatu dalam alunan yang bergetar
Di padang rumput rusa yang hijau subur
Dalam kesejukan senja
Dalam sinar – sinar cahaya pertama di fajar menyingsing
Dalam hujan berkabut yang turun dari awan
Ke hamparan bunga yang bercahaya
Ketika angin sepoi – sepoi
Menyeret jubahnya
Menyebarkan kepadaku semerbak wangi
Harum mawar di fajar yang lembut
____________________________________________________________
Ketika kami berjumpa di sore hari
Kami dipertemukan oleh jalan rumahnya dan rumahku
Kami pun mencari tempat di sudut kampung
Tidak ada orang yang memperhatikan
Tidak ada orang yang memfitnah
Aku menyiapkan pipiku untuknya
Bagai tanah menanti tetesan embun
Ia berkata....
”Kabar gembira bagimu,engkau akan mendapatkan kecupanku”
Aku tidak mengizinkan diriku menerimanya
Agar ia terjaga dari perbuatan burukku
Karena aku memiliki tujuan lain yang mulia
Kami menikmati malam di atas angan – angan
Aku melihat kerajaan milikku
Waktu itu hamba sahayaku
___________________________________________________________
Aku mencintainya karena tubuhnya yang ramping dan bokongnya yang padat
Bagai purnama yang keindahannya sangat mengagunkan
Alangkah indahnya bermalam bersama dalam suasana dingin
Ketika pipinya menyentuh pipiku dalam sebuah pelukan
___________________________________________________________
Segala ujian yang menimpaku itu anugerah
Ujian itu tidak dapat mematahkan tekadku
Suatu bencana yang aku alami tidak dapat memalingkanku dari jalan-Mu
Demikian juga musibah yang menimpaku
Ia tidak dapat memalingkanku dari cintaku
Apabila pada suatu hari aku berpaling darinya
Itu berarti aku telah meninggalkan agamaku
__________________________________________________________
Dia menguasai mereka dalam kedua genggaman-Nya
Tidak ada tawar menawar
Satu genggaman akan berada dalam kenikmatan
Satu genggaman lagi akan berada dalam kesengsaraan
___________________________________________________________
Jiwaku sebagai tebusan bagi-Mu
Wahai Zat yang berkunjung di malam hari
Wahai Penghibur kesepianku di keheningan malam
Apabila kita berpisah dengan datangnya subuh
Maka selamanya tidak ada subuh lagi
___________________________________________________________
Janganlah engkau mencintai-Ku
Apabila engkau tidak fana dalam diri-KU
Engkau tidak akan fana
Apabila gambar-Ku tidak tampak dalam dirimu
Janganlah mengaku cinta kepada-Ku
Berikan hatimu kepada yang lain
Buanglah kesesatanmu
Janganlah berhubungan dengan-Ku
Aku tidak akan menerimamu
Selama engkau masih hidup
Jika cintamu tulus
Matilah!
Itulah bukti kecintaan
Jika tidak
Engkau tidak akan mendapatkan cinta-Ku
Lakukan hal itu atau jangan mencoba lagi mencintai-Ku !
___________________________________________________________
Cintaku kepada-Mu membuatku menjauhi orang yang menemaniku
Kehidupan yang aku jalani membuatku suka memutus tali keakraban
Ada empat hal yang membuat aku menjauh dari tempat tinggalku
Masa mudaku, akalku, masa lajangku, dan masa sehatku
Aku merasakan ketenangan setelah meninggalkan negeriku
Dengan kesendirian.....
Aku merasa terhibur
Dengan seorang teman...
Aku merasa kesepian
(Ibn al-Faridh)
1 komentar:
Dia dilahirkan di Kairo, tinggal selama beberapa waktu di Mekkah dan meninggal di Kairo. Puisinya secara menyeluruh mengikuti aliran Sufi, dan dia termasuk penyair Arab yang paling luar biasa.
Puisi Shaykh Umar Ibn al-Farid dianggap oleh banyak orang sebagai puncak bahasa Arab, meskipun secara mengherankan dia secara luas tidak diketahui di dunia Barat. (Rumi dan Hafiz, mungkin yang dikenal yang terbaik di sebelah barat penyair Sufi luar biasa, keduanya menulis terutama di dalam bahasa Parsi, tak ada dalam bahasa Arab.) Dua karya agung Ibn al-Farid adalah Ode Minuman Anggur, meditasi indah tentang "minuman anggur" kebahagiaan luar biasa, dan Puisi Jalan Sufi, eksplorasi dalam pengalaman rohani sepanjang jalur Sufi dan barangkali yang paling panjang sepanjang sejarah puisi di bahasa Arab. Puisinya sudah mengilhami berbagai ulasan rohani sepanjang berabad-abad.
Posting Komentar